Tuesday, June 23, 2009

..Golf, Menaklukkan Diri Sendiri..

"Filosofi dalam permainan golf adalah bagaimana pemain menaklukkan diri sendiri. Saat memukul, golfer bukan sembarang memukul. Sebelum bola jauh melayang, mereka harus punya perhitungan plus insting yang kuat agar bola tepat sasaran..seperti halnya dalam bisnis"

Perhitungan ini bisa meliputi arah angin dan energi pukulan. Energi yang akan dikeluarkan, jika tidak dikontrol, akan membuat bola terlempar jauh dari sasaran.

Intinya adalah, semua dikerjakan dengan hati disertai kesabaran tinggi. Dengan kesabaran dan ketekunan, didapat strategi serta kecermatan menganalisis masalah.

Tak aneh kalau penggemar golf adalah para pebisnis, pengusaha, atau pejabat. Karena golf memberi efek positif bagi pekerjaan mereka, terlebih pada saat membuat perencanaan dan program kerja.

Ada anggapan golf hanya milik kelompok berduit. Penilaian ini berkembang seiring dengan realitas penggemar golf yang umumnya datang dari kaum eksekutif, pejabat, atau pengusaha.

Golf memang berkembang tidak sekadar sebagai olahraga, namun juga menjadi perpaduan antara hobi, prestasi, dan prestise. Bahkan bagi sebagian orang, golf diakui menjadi bagian dari gaya hidup.

Filosofi lainnya dalam bermain golf adalah tak ada lawan yang kuat, kecuali melawan diri sendiri. Jika seorang pegolf menang, bukan berarti dia mengalahkan lawannya, tetapi dia sudah mampu mengalahkan diri sendiri yaitu nafsu dan ambisi yang berlebihan.

Di dunia golf, para pemain diminta untuk mewasiti dan menjadi polisi untuk diri-sendiri. Disebabkan area permainan sedemikian luasnya tidaklah mungkin untuk selalu memonitor setiap gerak-gerik pemain di lapangan. Hanya pada turnamen-turnamen utama setiap grup pemain didampingi wasit berjalan.

Untuk itu perlu dipupuk integritas, kejujuran, dan tentunya pengetahuan peraturan yang cukup baik agar mampu menjadi wasit untuk diri-sendiri. Karena itu golf banyak disebut sebagai a gentlemens game, sebuah permainan untuk para ksatria yang mengedepankan kehormatan, integritas, dan kejujuran.

Read More..

Monday, June 15, 2009

Tugas Akhir RPL (UAS)

Case :
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA KLIEN DAN CALON PEGAWAI PADA PERUSAHAAN OUTSOURCING


Sesuai dengan perkembangan zaman teknologi saat ini telah membuat persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Selain untuk meraih suatu keuntungan, proses kerja dalam suatu perusahaan yang telah menggunakan teknologi informasi, juga dapat menciptakan proses kerja yang lebih efisien, akurat dan membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang masih menggunakan sistem manual.

Setelah melihat perusahaan Indo Outsourcing yang masih menggunakan sistem manual dalam proses kerjanya, maka dirancanglah sistem informasi yang bertujuan untuk membantu perusahaan Indo Outsourcing dalam melakukan kegiatannya yang berkaitan dengan sistem pendataan klien dan calon pegawai. Dengan adanya sistem database baru ini akan dapat menghasilkan informasi yang lebih efisien, tepat waktu dan akurat. Analisis dan perancangan sistem yang dibuat menggunakan pemodelan OMT dan sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 yang berbasis microsoft access.

Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil antara lain bahwa sistem database yang dirancang sangat membantu dalam penyimpanan file data klien dan calon pegawai, sehingga dengan adanya sistem ini dapat menggantikan sistem pendataan yang sebelumnya.

Initialisation
Permasalahan yang dihadapi dalam perusahaan Indo Outsourcing ini pada umumnya ialah :
• Penyimpanan administrasi klien dan calon pegawai hanya menggunakan microsoft word , sehingga dalam penyimpanan dan pencarian data klien dan calon pegawai masih membutuhkan waktu yang lama.
• Sulitnya mendapatkan informasi dan laporan yang akurat dan cepat, karena hanya bisa dilihat dari file dalam microsoft word serta pencatatan yang secara manual.
• Tidak mempunyai sistem database untuk data calon pegawai dan klien.

DESIGN
Class Entity
Kandidat class entity pada sistem informasi perusahaan jasa dalam bidang tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Class Diagram

Use Case
Untuk mendeskripsikan use case apa saja dan actor yang terlibat diperlukan spesifikasi sistem berupa requirement actor dan use case pada tabel berikut:

Sequence Diagram Maintain Data Klien
Use Case: Maintain data klien akan dilakukan oleh Staf HRD. Dalam melakukan hal ini Staf HRD terlebih dahulu harus mengisi nama karyawan dan password pada tampilan login, setelah login valid maka Staf HRD dapat memilih menu form data klien yang terdapat pada menu utama. Staf HRD dapat memasukkan data, membatalkan data atau merubah data pada tampilan form data klien yang telah tersedia, setelah perubahan data dilakukan kemudian tekan tombol ‘simpan’, maka data klien akan tersimpan dalam database.
Object : Staf HRD
Function : Maintain data klien
Use case “Maintain Data Klien” akan digambarkan ke dalam sebuah sequence diagram seperti terlihat di dalam gambar di bawah ini

Sequence Diagram Cetak Surat Perjanjian Klien
Use Case: Cetak surat perjanjian klien akan dilakukan oleh Staf HRD. Dalam melakukan hal ini Staf HRD terlebih dahulu harus mengisi nama karyawan danpassword pada tampilan login, setelah login valid maka Staf HRD dapat memilih menu form surat perjanjian klien yang terdapat pada menu utama. Staf HRD dapat memasukkan data,membatalkan data atau merubah data pada tampilan form data surat perjanjian klien yang telah tersedia, setelah perubahan data dilakukan kemudian tekan tombol ‘simpan’, maka data klien akan tersimpan dalam database. Setelah data surat perjanjian klien tersimpan, tekan tombol ’cetak’ maka bentuk surat dapat terlihat di dalam sistem dan langsung dapat dicetak.
Object : Staf HRD
Function : Cetak Surat Perjanjian Klien
Use case “Cetak Surat Perjanjian Klien” akan digambarkan ke dalam sebuah sequence diagram seperti terlihat di dalam gambar di bawah ini

Sequence Diagram Mencari Data Calon Pegawai Lama
Use Case: Apabila Staf HRD ingin mencari data calon pegawai lama, maka terlebih dahulu harus memasukkan nama karyawan dan password untuk masuk ke dalam sistem. Setelah login valid, maka di dalam menu utama Staf HRD dapat memilih ‘form cari data calon pegawai’. Setelah masuk kedalam sistem, Staf HRD dapat memilih data yang diinginkan oleh klien. Apabila pencarian data ditemukan, maka akan tampil data yang diinginkan.
Object : Staf HRD
Fuction : Mencari data calon pegawai lama
Use case “Mencari Data Calon Pegawai Lama” akan digambarkan ke dalam sebuah sequence diagram seperti terlihat di dalam gambar di bawah ini

Sequence Diagram Maintain Data Calon Pegawai
Use Case: Maintain data calon pegawai akan dilakukan oleh Staf HRD. Dalam melakukan hal ini Staf HRD terlebih dahulu harus mengisi nama karyawan dan password pada tampilan login, setelah login valid maka Staf HRD dapat memilih menu form data calon pegawai yang terdapat pada menu utama. Staf HRD dapat memasukkan data, membatalkan data atau merubah data calon pegawai padafield yang telah tersedia pada form, setelah perubahan data dilakukan kemudian tekan tombol ‘simpan’, maka data-data calon pegawai akan tersimpan dalam database.
Object : Staf HRD
Function : Maintain data calon pegawai
Use case “Maintain data calon pegwai” akan digambarkan ke dalam sebuah sequence diagram seperti terlihat didalam gambar di bawah ini

Sequence Diagram Cetak Surat Perjanjian Calon Pegawai
Use Case: Cetak surat perjanjian calon pegawai akan dilakukan oleh Staf HRD. Dalam melakukan hal ini Staf HRD terlebih dahulu harus mengisi nama karyawan dan password pada tampilan login, setelah login valid maka Staf HRD dapat memilih menu form surat perjanjian calon pegawai yang terdapat pada menu utama. Staf HRD dapat memasukkan data, membatalkan data atau merubah data pada tampilan form surat perjanjian calon pegawai yang telah tersedia, setelah perubahan data dilakukan kemudian tekan tombol ‘simpan’, maka data calon pegawai akan tersimpan dalam database.
Setelah data surat perjanjian calon pegawai tersimpan, tekan tombol ’cetak’ maka bentuk surat dapat terlihat di dalam sistem dan langsung dapat dicetak.
Object: Staf HRD
Function: Cetak Surat Perjanjian Calon Pegawai
Use case “Cetak Surat Perjanjian Calon Pegawai” akan digambarkan ke dalam sebuah sequence diagram seperti terlihat di dalam gambar di bawah ini

Integration Test Plan
Mencakup rencana uji terintegrasi yang mampu menunjukkan bahwa desain memenuhi fungsi yang ditetapkan dalam persyaratan. Uji kasus harus mencakup setiap objek dan objek interaksi ditentukan dalam model objek serta setiap urutan peristiwa dalam model dinamis. Kita harus mempertimbangkan setiap objek kelas sebagai subsistem dan menerapkan fungsional (black box) test heuristics (seperti input / output dan cakupan kesalahan / kekecualian cakupan) untuk mengidentifikasi parameter dalam setiap operasi di kelas antarmuka. Selain itu, kita harus mengembangkan suatu test case untuk setiap potensi urutan peristiwa (hingga Iterasi). Perlu diketahui bahwa kedua dilihat pada rencana uji independen tidak perlu, Anda mungkin dapat untuk menutup semua objek oleh semua urutan peristiwa (ini akan tergantung pada bagaimana anda menyeluruh dinamis adalah model).
CATATAN: jika dikehendaki, ujian kasus dapat dibedakan dengan desain entitas yang kita terapkan, begitu pula daftar dari beberapa macam cross referensi harus disediakan.

BLACKBOX TESTING
Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karna itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain
menggunakan metode whitebox.
Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, ujicoba blackbox diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya. Karena ujicoba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Ujicoba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?
3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?
Dengan mengaplikasikan ujicoba blackbox, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut :
1. kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup beralasan
2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu ujicoba yang spesifik


Read More..